Bisnis

Mengapa Investor Menuntut Sustainability Report yang Kredibel

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia investasi telah mengalami perubahan signifikan seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap isu-isu keberlanjutan, baik di tingkat global maupun lokal. Seiring dengan berkembangnya pemahaman tentang dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas bisnis, investor semakin menuntut perusahaan untuk menyusun sustainability report yang kredibel dan terukur. Laporan keberlanjutan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mematuhi regulasi, tetapi juga menjadi indikator penting bagi investor untuk menilai sejauh mana sebuah perusahaan berkomitmen terhadap praktik keberlanjutan yang bertanggung jawab.

Sustainability report kini lebih dari sekadar informasi tambahan dalam laporan tahunan perusahaan. Laporan ini menjadi sumber daya penting yang memungkinkan investor untuk memahami kinerja keberlanjutan perusahaan, serta potensi risiko dan peluang yang terkait dengan faktor sosial, lingkungan, dan tata kelola (ESG). Artikel ini akan membahas mengapa investor kini lebih memperhatikan laporan keberlanjutan yang kredibel dan terukur, serta bagaimana hal ini mempengaruhi keputusan investasi mereka.

1. Kesadaran Meningkat terhadap Isu-isu ESG

Kesadaran masyarakat global terhadap isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) terus berkembang pesat. Isu perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam, keberagaman dan inklusi di tempat kerja, serta tata kelola perusahaan yang transparan dan adil kini menjadi perhatian utama bagi banyak pemangku kepentingan, termasuk investor. Berbagai peristiwa seperti bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim, ketegangan sosial akibat ketidaksetaraan, serta skandal korupsi dalam perusahaan besar telah memicu kesadaran bahwa bisnis yang tidak mempertimbangkan faktor-faktor ESG berisiko tinggi, baik dari segi finansial maupun reputasi.

Investor kini lebih sadar bahwa risiko keberlanjutan yang tidak dikelola dengan baik dapat berpotensi merugikan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mereka mencari indikator yang jelas dan terukur mengenai sejauh mana perusahaan mengelola faktor-faktor ESG ini, dan sejauh mana mereka siap menghadapi tantangan yang akan datang.

2. Keterkaitan Antara Keberlanjutan dan Kinerja Keuangan

Penelitian dan berbagai studi menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan praktik keberlanjutan yang baik cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dalam jangka panjang. Misalnya, perusahaan yang berinvestasi dalam energi terbarukan dan mengurangi jejak karbon mereka tidak hanya membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang. Begitu pula dengan perusahaan yang memperhatikan keberagaman dan inklusi di tempat kerja, yang cenderung lebih inovatif dan memiliki tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi.

Hal ini mendorong investor untuk semakin memperhatikan laporan keberlanjutan sebagai salah satu indikator untuk menilai kesehatan finansial perusahaan. Investor menginginkan laporan yang tidak hanya mencakup data lingkungan atau tanggung jawab sosial, tetapi juga mengukur sejauh mana perusahaan telah menyesuaikan strategi bisnisnya dengan tujuan keberlanjutan yang lebih luas. Sustainability report yang kredibel dan terukur membantu investor untuk menilai seberapa besar peluang dan risiko yang ada, serta apakah perusahaan siap menghadapi perubahan besar dalam pasar global yang semakin memperhatikan faktor keberlanjutan.

3. Regulasi yang Semakin Ketat

Pemerintah di berbagai negara, terutama di Eropa dan Amerika Utara, semakin memperketat regulasi terkait pengungkapan informasi ESG. Banyak negara kini mewajibkan perusahaan besar untuk mengungkapkan data tentang dampak lingkungan mereka, tanggung jawab sosial, serta praktik tata kelola yang mereka jalankan. Misalnya, Uni Eropa telah memperkenalkan EU Taxonomy dan Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD) yang memaksa perusahaan untuk lebih transparan dalam melaporkan kinerja keberlanjutan mereka.

Bagi investor, kepatuhan terhadap regulasi ini merupakan faktor penting dalam mengevaluasi apakah perusahaan akan terhindar dari potensi denda atau tindakan hukum yang dapat merugikan nilai saham mereka. Oleh karena itu, investor membutuhkan laporan keberlanjutan yang tidak hanya kredibel, tetapi juga mematuhi regulasi yang berlaku. Laporan yang memenuhi standar internasional seperti GRI (Global Reporting Initiative) atau TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures) memberikan kepastian hukum kepada investor, serta memperkecil risiko yang terkait dengan ketidakpatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

4. Memahami Risiko yang Dapat Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Sustainability report yang kredibel dan terukur memberikan gambaran yang lebih jelas tentang risiko yang dihadapi perusahaan terkait faktor ESG. Misalnya, perusahaan yang bergantung pada bahan baku yang dihasilkan melalui praktek pertambangan yang tidak ramah lingkungan berisiko terkena tuntutan hukum atau menghadapi penurunan reputasi di mata publik jika terjadi skandal lingkungan. Begitu pula dengan perusahaan yang tidak memperhatikan masalah sosial seperti hak-hak pekerja, yang berisiko mengalami protes atau pemboikotan dari konsumen.

Investor yang ingin mengurangi risiko dalam portofolio mereka mencari laporan keberlanjutan yang menyediakan pengungkapan yang jelas tentang risiko ESG yang relevan, serta bagaimana perusahaan mengelola atau memitigasi risiko tersebut. Dengan adanya informasi ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi mengenai potensi investasi mereka. Tanpa adanya laporan keberlanjutan yang transparan, investor akan kesulitan untuk menilai risiko yang dapat mempengaruhi kinerja jangka panjang perusahaan.

5. Kebutuhan untuk Menarik Investor Sosial dan Bertanggung Jawab

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran signifikan dalam preferensi investor. Banyak investor yang kini memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, baik karena alasan moral, sosial, maupun untuk memanfaatkan potensi pasar yang berkembang. Investasi bertanggung jawab sosial (SRI) dan Environmental, Social, and Governance (ESG) investing semakin populer, dengan banyak dana pensiun, yayasan, dan individu yang mencari perusahaan dengan jejak keberlanjutan yang baik.

Investor dalam kategori ini tidak hanya ingin keuntungan finansial, tetapi juga ingin memastikan bahwa investasi mereka memiliki dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, mereka sangat bergantung pada laporan keberlanjutan yang kredibel untuk menilai apakah perusahaan benar-benar menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan, atau hanya melakukan “greenwashing” atau pencitraan tanpa adanya komitmen nyata.

6. Meningkatkan Transparansi dan Kepercayaan

Transparansi dalam pelaporan keberlanjutan juga berperan besar dalam meningkatkan kepercayaan investor. Laporan yang kredibel dan terukur memberikan bukti bahwa perusahaan tidak hanya berbicara tentang keberlanjutan, tetapi benar-benar melaksanakannya. Investor lebih cenderung berinvestasi pada perusahaan yang terbuka tentang tantangan yang dihadapi, kemajuan yang telah dicapai, dan langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki kekurangan.

Laporan yang jujur dan terperinci meningkatkan kepercayaan pasar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai saham perusahaan. Kepercayaan ini sangat penting, karena investor akan lebih cenderung mendukung perusahaan yang mereka percayai untuk melaksanakan tujuan jangka panjang mereka secara etis dan berkelanjutan.

7. Meningkatnya Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Investor juga semakin mengharapkan perusahaan untuk melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan laporan keberlanjutan mereka. Dialog yang terbuka dan transparan dengan karyawan, pelanggan, masyarakat, dan lainnya akan memberikan gambaran yang lebih holistik mengenai dampak perusahaan terhadap lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, laporan yang kredibel harus mencakup masukan dari berbagai pemangku kepentingan dan tidak hanya mencerminkan pandangan perusahaan semata.

Dengan melibatkan berbagai pihak, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka telah mempertimbangkan kebutuhan dan ekspektasi semua pihak yang berkepentingan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai jangka panjang perusahaan.

Kesimpulan

Investor kini menuntut sustainability report yang kredibel dan terukur karena mereka menyadari bahwa kinerja keberlanjutan yang baik berhubungan langsung dengan risiko jangka panjang dan potensi keuntungan finansial. Laporan ini bukan hanya alat untuk memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga menjadi sarana penting bagi investor untuk mengevaluasi seberapa besar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dalam dunia yang semakin memperhatikan faktor ESG. Oleh karena itu, perusahaan yang mampu menyusun laporan keberlanjutan yang transparan, terukur, dan kredibel akan lebih mampu menarik investasi yang berkelanjutan dan membangun kepercayaan jangka panjang dengan pemangku kepentingan.

 

 

 

Comment here