Sebanyak 47 orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah dalam rentang waktu Januari hingga awal Juni 2020. Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Klaten, Batang, Kota Magelang, dan Kota Semarang, merupakan daerah dengan angka kasus DBD tertinggi se-Jawa Tengah.
“Data per hari ini tercatat 47 orang meninggal dari total 3.189 orang yang terserang penyakit demam berdarah di 35 kabupaten kota. Sedangkan angka kematian tertinggi akibat demam berdarah di Kota Pekalongan, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Grobogan dan Temanggung,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo di Semarang, Jumat (3/7).
47 orang tersebut dinyatakan meninggal dunia atau crisis fatality rate (CFR) sekitar 1,47 persen. Terlebih lagi, kasus DBD di Jateng terbilang tinggi dengan incidence rate (IR) mencapai 9,16. Jika dihitung dari total penduduk.
“Incidence rate itu kita hitung berdasarkan jumlah kasus per 100.000 penduduk. Jumlah angka itu harus diwaspadai,” ujarnya.
Menurut Yulianto kasus DBD dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku hidup masyarakat.
“Ini harus kita waspadai. Karena masih ada hujan, jadi sangat berpotensi demam berdarah. Tentu yang harus dilakukan untuk mengurangi jentik nyamuk dengan menutup, menguras, dan mendaur ulang,” jelasnya.
Comment here