Pengamat Politik Rocky Gerung buka suara soal kinerja Menteri BUMN Erick Thohir. Melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (12/12/2019), Rocky Gerung mengimbau Erick Thohir untuk membongkar semua masalah di BUMN. "Ini memang BUMN udah lama diendapkan di bawah karpet merah," ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky, Erick Thohir punya keberanian untuk membongkar oknum oknum bermasalah di BUMN. "Sekarang menterinya punya inisiatif untuk mengangkat karpet itu maka mulai kelihatan itu di bawahnya ada kecoa, ada sarang uler mungkin disembunyikan di situ," ucap Rocky. Ia pun memuji langkah Erick Thohir yang tengah 'bersih bersih' BUMN.
"Itu bagus dalam upaya untuk membuat perusahaan negara terbuka untuk analisa publik," ucap Rocky. Lantas, Rocky menyinggung posisi BUMN sebagai sumber anggaran negara. "Kita tahu bahwa kebutuhan APBN kita diandalkan justru pada kemampuan BUMN untuk generate income ," ujar Rocky.
"Jadi mestinya bersih dulu, kalau enggak kayak mesin mobil, panasnya itu justru menghambat gerak mobil." Menurut Rocky, permasalahan di BUMN perlu dibongkar musababnya. "Tapi mesti juga diikuti dengan kejelasan problem nya," ucap Rocky.
Ia pun menyinggung masalah stok beras berlebih milik Bulog. "Misalnya soal beras Bulog yang berlebih itu," kata Rocky. Lantas, ia menyinggung soal kampanye Pilpres 2019 lalu.
Rocky menduga adanya keterkaitan antara kedua hal itu. "Kita kan konteksnya Bulog itu kelebihan beras impor yang mesti disimpan di situ justru dalam periode kampanye kemarin," ujar Rocky. "Jadi aneh memang kalau petani punya stok, Bulog punya stok tapi justru impor."
Menurut dia, ada keterkaitan antara impor beras berlebih dengan majunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 lalu. "Berarti impor itu dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan ada krisis di saat Presiden Jokowi ingin pemilihan kedua maka diimporlah habis habisan," kata dia. "Kita tahu setiap butir beras yang diimpor itu pasti ada transaksi politiknya."
Karena itu, Erick Thohir disebutnya perlu membongkar permasalahan Bulog hingga akar akarnya. "Jadi mesti dibuka sebetulnya bukan sekedar menghebohkan beras yang membusuk dan harus dibuang," kata dia. "Memang itu satu soal, tapi di belakang itu analisa politis dan ekonomi apa yang membuat beras itu tidak bisa didistribusikan sehingga sekarang Bulog berpotensi utang 50 triliun rupiah."
Sebelumnya,Rocky Gerung buka suara soal kasus penyelundupan spare part motor Harley Davidson dalam pesawat Garuda. Melalui tayangan Mata Najwa , Rabu (11/12/2019), Rocky Gerung pun turut menyentil soal peran sejumlah menteri dalam pentas Hari Anti Korupsi Sedunia, termasuk Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Mulanya, Rocky Gerung menyindir soal spare part motor Harley Davidson yang diselundupkan oleh Ari Askhara di dalam pesawat Garuda.
Rocky pun menyebut barang bekas jauh lebih berharga daripada politisi bekas. "Saya bisabayanginbahwa yang berharga sekarang adalah barang bekas," kata Rocky. "Kalau politisi bekas enggak berharga karena enggak bisa diselundupkan itu dan enggak bisa dirakit ulang."
Menurut Rocky, tak ada yang lucu dari skandal Garuda itu. "Tapi saya pikir, apa yang yang lucu di kasus Garuda kemarin?," tanya Rocky. Terkait kasus itu, Rocky mengaku tak kaget.
Ia justru berkelakar dengan menyebut kemungkinan diselundupkannya alat operasi wajah. "Itu hal yang enggak mengagetkan karena orang bisa prediksi kan bahwa besok akan ada mungkin alat facelift yang akan diselundupkan karena banyak yang mau operasi wajah," ujar dia. "Dapat inspirasi dari situ."
Lantas, Presenter Najwa Shihab pun menanyakan pendapat Rocky soal aksi Menteri BUMN Erick Thohir yang memecat sejumlah direksi Garuda. "Tapi tindakan Menteri BUMN langsung memecat?," tanya Najwa Shihab. Rocky justru menyebut aksi Erick Thohir itu sebagai upaya cari panggung.
"Enggak itu cuma cari panggung aja itu," jawa Rocky. Ucapan Rocky itu langsung memancing tepuk tangan penonton. Lantas, ia juga menyentil aksi sejumlah menteri baru dalam pentas Hari Anti Korupsi Sedunia.
Rocky pun menyinggung nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Disebutnya, kini banyak tokoh yang justru hanya membuat pencitraan di depan kamera. "Kan ini zaman orangnyarikamera sebetulnya, jadi Nadiem dikasih kamera lagi pakai OSIS," kata Rocky.
"Terus Pak Erick mungkin sehari sebelumnya kurang puas karena jadi tukang bakso sekarang dia jadi tukang pecat."
Comment here