Transportasi umum berhenti beroperasi untuk sementara di Wuhan, Cina akibat mewabahnya virus corona. Terkini, kendaraan pribadi warga pun juga dilarang beroperasi. Rian, begitu ia disapa, mengatakan status lock down kota Wuhan mulai berlaku pada Rabu (22/1/2020) lalu pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Menurutnya, semua transportasi umum saat itu serentak berhenti beroperasi. Transportasi tersebut meliputi MRT, bus, kereta api antar kota hingga bandar udara. "Kemudian di hari selanjutnya, taksi di stop beroperasi juga. Namun ada beberapa taksi yang masih beroperasi, tapi tarif yang dipasang tinggi atau mahal," kata dia.
Lebih lanjut, saat ini Rian masih menghabiskan waktunya di asramanya. Ia bersama WNI lainnya diimbau agar tidak keluar dari tempat tinggal karena besarnya potensi wabah virus corona. "Kami masih tetap bertahan di kamar, tidak kemana mana dikarenakan kondisi di luar yang berbahaya dan memungkinkan kami terkena virus tersebut," kata dia.
"Kemudian suasana juga sangat sepi di luar, karena juga toko toko tutup, hanya satu dua toko yang buka. Kendaraan juga tidak boleh beroperasi dan orang diimbau tidak keluar rumah," katanya. Kota Wuhan, Cina seolah menjadi kota mati setelah status lock down diberlakukan di wilayah tersebut setelah virus corona mewabah. Transportasi umum, pertokoan, hingga aktivitas warga pun tak berjalan sebagaimana biasanya.
Alfi Rian Tamara, mahasiswa asal Indonesia yang sedang menjalani program beasiswa China Government Scholarship S 2 dari education of science menjadi saksi perubahan situasi di Kota Wuhan.. Rian, begitu ia disapa, mengaku kesulitan mencari bahan makanan sehari hari lantaran banyaknya toko yang tutup. Warga sendiri juga diimbau untuk tidak keluar rumah.
Namun, mahasiswa Wuhan University of Technology tersebut rela keluar asrama dan berjalan kaki tujuh menit demi membeli bahan makanan di tengah wabah virus corona. Rian biasa membeli sayur mayur, rempah rempah, roti, telur, beras, hingga buah buahan di toko tersebut. Selain karena hanya toko tersebut yang buka di sekitar kawasannya tempat tinggalnya, toko tersebut pun menjual bahan makanan didatangkan dari luar kota Wuhan.
Namun, kondisi di Wuhan membuat harga bahan makanan, terutama sayuran dan buah buahan menjadi sangat mahal. "Yang biasanya per kilogram (kg) bawang putih kita dapat membeli dengan harga 5 Yuan atau sekitar Rp10.000, saat ini menjadi 20 Yuan per kg atau Sekitar Rp 40.000," kata dia. Pria yang mengenyam pendidikan S 1 di Universitas Syiah Kuala Aceh tersebut bahkan sudah berbelanja untuk stok seminggu ke depan.
Biasanya empat hari jelang habisnya stok di asramanya, Rian akan kembali membeli bahan makanan. "Mungkin sekitar empat hari lagi kami (mahasiswa) akan belanja kembali untuk memenuhi stok seminggu ke depan. Menjaga pasokan makanan kami," jelasnya. Ketakutan akan virus corona tentu terlintas dalam pikirannya.
Namun, Rian berusaha menjaga diri agar tidak tertular virus tersebut dengan melengkapi dirinya menggunakan masker serta sarung tangan. "Sebenarnya takut juga untuk keluar berbelanja, (karena bisa) tertular virus. Namun kami memakai masker dan sarung tangan, karena virus itu menular melalui sistem pernafasan dan sentuhan langsung orang orang yang terpapar virus," kata Rian. "Jadi kami menghindari tempat ramai dan alhamdulillah setiap belanja tidak saat ramai atau banyak orang lain. Tidak bercampur dengan orang orang lainnya," ujarnya.
Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah. Dikutip dari , virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 170 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 132 orang pada Rabu (29/1/2020).
Virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini telah menginfeksi sekira 7.711 orang dari yang sebelumnya 5.947. Hampir semua kematian terjadi di Hubei, tempat dimana virus tersebut muncul pertama kali di pasar hewan di Wuhan. Seperti infeksi pernapasan lainnya, virus ini menyebar ke manusia antar manusia dari batuk dan bersin.
Virus corona ini memiliki masa inkubasi 14 hari. Tanda tanda terjangkit virus corona bisa menyebar sebelum gejala muncul. Menteri Komisi Kesehatan Nasional Cina, Ma Xiaowei mengatakan, bahwa virus ini menular selama masa inkubasi, dimana tidak terjadi pada SARS.
Terkait dengan ancaman virus corona ini, China telah memperketat dan melakukan pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus lebih luas. Kota Wuhan yang dianggap sebagai pusat penyebaran virus tersebut juga telah diisolasi.
Comment here