Uncategorized

Kalau Kasus Corona Berturut-turut Naik Terus Waktunya buat Evaluasi Kembalikan menuju PSBB Lagi IDI

Ketua Satgas Covid 19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyampaikan, tatanan new normal seharusnya tak diterapkan jika masih terjadi peningkatan kasus corona. Namun, apabila suatu daerah sudah terlanjur menerapkan dan terjadi peningkatan kasus, maka new normal harus dicabut. Pemerintah daerah pun disebutnya harus kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sementara, Zubairi lalu mengungkapkan lima tanda suatu kondisi disebut membaik atau memburuk. Di antaranya yakni: "Harus dilihat kapasitas rumah sakit mampu menampung. Jadi kalau rumah sakit pusat dan lain penuh, itu berarti belum boleh melonggarkan."

PSBB tak boleh dilonggarkan oleh pemerintah jika pasien yang meninggal terus bertambah. PSBB yang sudah terlanjur dikendorkan, maka harus dibatalkan jika kondisi memburuk. "Data peningkatan terus, tapi dengan catatan sebagian adalah data pasien yang baru terdiagnosis padahal sudah lama terinfeksi," ujarnya.

Pemerintah minimal harus melakukan 40 ribu tes PCR setiap harinya. Jumlah alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis juga harus cukup. Terakhir, masyarakat harus tetap waspada jika nanti kasus corona di Indonesia sudah mengalami penurunan.

Sebab, bisa saja terjadi gelombang kedua penyebaran virus corona. "Tapi kita belum bicara gelombang kedua, karena gelombang pertamanya naik terus," terang Zubairi Djoerban. Mengenai rencana penerapan new normal, dirinya mengimbau agar masyarakat tetap waspada setiap harinya.

Ia menegaskan, new normal tak boleh diterapkan jika terjadi peningkatan kasus corona secara berturut turut. "Kalau kenaikannya terus menerus, khususnya untuk daerah yang naik itu, maka tidak boleh new normal, harus kembali ke PSBB." "Jadi kalau berturut turut naik terus, sudah waktunya untuk evaluasi mengembalikan ke PSBB lagi," tegas Zubairi.

Ketua Satgas Covid 19 IDI ini menyarankan, pemerintah tak perlu takut untuk kembali menerapkan PSBB. Sebab, negara lain juga mengalaminya saat kasus corona kembali meningkat. "Itu terjadi di banyak tempat, jadi tidak usah takut, tidak usah malu."

"Intinya evaluasi dari hari ke hari dan tidak usah malu, karena memang di negara lain juga terjadi begitu," terangnya. Diketahui, penambahan kasus virus corona di Indonesia dalam dua hari terakhir menembus 1.000. Jumlah kasus pasien positif pada Selasa (9/6/2020) bertambah sebanyak 1.043 kasus.

Lalu, pada Rabu (10/6/2020), jumlah pasien positif mencapai rekor dengan pertambahan sebanyak 1.241 kasus.

Comment here