Seleb

Nanti Sering Nginep ya Istana Cinere Sudah Laku Ashanty Sedih Aurel Tak Ikut Pindah menuju Rumah Baru

Setelah rumahnya laku terjual, Ashanty kini bingung akan pindah ke mana karena belum mendapatkan rumah baru. Apalagi, barang barang mereka di Istana Cinere sangat banyak. Alhasil, Aurel pun ikutan bingung akan memindahkan barang barangnya ke mana.

Di tengah kebingungan itu, Ashanty pun memiliki ide untuk menitipkan barang barang mereka di rumah Atta Halilintar. Hal itu dilakukan sampai mereka memiliki rumah baru untuk ditempati. Bahkan, Anang Hermansyah sudah menanyakan pada Aurel apakah masih ingin dibuatkan kamar di rumah barunya.

Sebab, Aurel dan Atta Halilintar akan menikah dan otomatis Aurel akan pindah dari rumah. Dilansir dari Youtube The Hermansyah A6, Aurel tampak bingung dengan barang barangnya. "Terus mau gimana kak? Rumah laku salah, gak laku salah," kata Ashanty.

"Bukan, setelah aku pikir pikir, Bunda lihat deh barang barang kita nih mau gimana? Baju baju aku, baju baju bunda, sepatu sepatu kita, tas tas kita mau ditaro di mana?," tanya Aurel. "Di rumah baru, rumah barunya di mana tapi?," kata Ashanty. "Nah di mana? Kita aja belum cari," kata Aurel.

"Titip aja di rumah Atta," kata Ashanty sambil tertawa. "Enggak bisa Bun di rumah dia," kata Aurel. "Enggak lah, becanda kali Bunda mah," kata Ashanty.

"Terus gimana Bun ini? Soalnya apa ya, sebenarnya enak rumah ini tuh, cuma gimana ya," tanya Aurel. "Lah jangan ngomong kayak gitu, orang rumah udah laku, masih aja dipikirin kayak gitu," protes Ashanty. "Terus kita ke mana sekarang?," tanya Aurel lagi.

"Sumpah Bunda enggak nyangka banget ada orang mau, masih enggak nyangka juga rumah laku, itu orangnya gak nawar gak apa," kata Ashanty heran. "Gak pake DP lagi ya? Langsung bayar aja," kata Aurel. "Nah itu dia yang bikin aku takut, tapi dia kan bikin di depan notaris surat perjanjian," kata Ashanty.

Ia pun kini bingung dengan rumah baru yang akan ia tempati. Ashanty bingung apakah lebih baik membeli rumah yang sudah jadi, atau membeli tanah lalu membagun dari awal lagi. "Yang aku stress itu barang banyak, dan mbak mbak ini mau dibawa ke mana coba, kalian pulang aja ya," kata Ashanty.

Para pembantunya pun tampak sedih jika harus pindah. "Beneran udah laku Bun rumahnya?," tanya seorang ART, Sri. "Udah, orang ini udah buat surat perjanjian, ini aku lagi cari rumah buat pindahan," kata Ashanty.

"Sedih tahu Bun, ini kan rumahnya udah banyak banget kenangan," kata Sri. "Sri kamu udah deh lagi kayak gini jangan bahas bahas kayak gitu, orang udah laku, sekarang bahas gimana caranya kalian pindah ke mana," kata Ashanty. "Iya mbak mbak pindah ke mana donk?," tanya ART lainnya.

"Kita sih bisa di apartemen aja," kata Ashanty. "Ini mbak mbak pulangin dulu aja?," saran Aurel. Mendengar itu, para ART pun tampak sedih memikirikan nasib mereka.

Bahkan kata Ashanty, jika dirinya membeli rumah baru pun ia tak akan membawa semua ART nya. "Enggak bisa ikut semua itu, berarti setengah kita taro di Puncak aja, mau gak Sri di Puncak?," tanya Ashanty. Mereka pun mau jika Ashanty juga ikut ke Puncak.

Rupanya rumah yang di Kemang belum deal karena harganya masih terlalu mahal. "Ayah maunya bangun aja, Bunda maunya rumah jadi, tapi ya enggak semahal itu juga ya," kata Ashanty. Kemudian Ashanty dan Aurel pun berencana memulangkan para ART nya yang sudah lama bekerja dengan mereka.

"Nanti kalau rumah udah ada baru pada balik lagi," kata Ashanty. "Yah, masa iya kita harus pulang sih?," kata Sri sedih. Ashanty pun masih tak menyangka dan sedih harus meninggalkan rumah tersebut.

Ia juga bercerita bahwa dulu mereka membangun bisnis dari nol. Di mana Ashanty dan Aurel berjualan masker dan krim wajah. "Bun berarti kita kalau cari kontrakan harus yang gede banget donk? Ntar masaknya di mana? Belum dapur bersih, belum aku kan suka bikin kue, ntar masaknya di mana?," kata Aurel.

"Kamu juga enggak lama lagi pergi," kata Ashanty. "Kemaren kan Pipih nanya ke aku, kakak nanti di rumah masih mau ada kamar gak, sumpah sedih banget," kata Aurel. "Serius ngomong gitu?," tanya Anang Hermansyah.

"Emang kamu nanti perlu kamar lagi enggak? Terus aku bilang ya harus ada, mungkin gak usah gede gede banget," kata Aurel. "Kalau lagi nginep kan, tiap minggu nginep di sini kan?" kata Ashanty. Aurel pun berjanji akan sering menginap di rumah orangtuanya.

"Aku tuh kalau cerita Aurel mau pergi suka nangis, tuh kan nangis, tissue tissue," kata Asanty sambil mengusap air matanya. "Aku aja ampe gak mau bahas," kata Aurel. "Udah jangan bahas itu, uhh kakak tinggal di sini aja kak, atau sebelahan? Nanti juga kamu paling kangen terus sama Bunda," kata Ashanty lagi.

Ashanty pun menuturkan kalau ia baru akan mencari rumah kalau pembeli Istana Cinere sudah memberikan uang DP. "Udah Bunda jangan sedih sedih lagi donk," kata Aurel.

Comment here