Education

Pendampingan Penyandang Disabilitas untuk Adaptasi New Normal

asuransi disabilities

Munculnya asuransi disabilities dari berbagai perusahaan asuransi membuktikan kesadaran dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas. Namun, asuransi saja belum menjamin keselamatan mereka selama beraktivitas. Khususnya di masa pandemi seperti sekarang yang semakin membatasi akses mereka untuk melakukan berbagai kegiatan.

 

Upaya pemerintah untuk melindungi penyandang disabilitas

Sejak wabah COVID-19 masuk ke Indonesia, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah upaya pencegahan, penanganan, hingga strategi pemulihan. Kemensos dalam hal ini melaksanakan pencegahan lewat Balai Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas, Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD), dan Lembaga Kesejahteraan (LKS).

Hal tersebut diungkapkan dalam Surat Edaran Dirjen Rehabilitasi Sosial seputar langkah-langkah penanganan wabah COVID-19 beserta pedoman untuk pendamping penyandang disabilitas. Kemudian, Eva Rahmi Kasim, selaku Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dari Kemensos menambahkan sejumlah upaya yang sudah mereka laksanakan mencakup Jaringan Pengaman Sosial (JPS), Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta bantuan reguler.

Adapun Sinkronisasi Data Penyandang Disabilitas untuk pemulihan ekonomi saat memasuki masa New Normal telah dijalankan. Data-data yang awalnya hanya mencakup 40% penduduk miskin terbawah sebagai penerima bantuan sosial kini sudah memasukkan penyandang disabilitas sebagai penerima baru.

Adaptasi New Normal lainnya yang dilakukan Kemensos adalah reformasi terhadap pelayanan rehabilitasi sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelayanan tidak langsung ditangani Direktorat Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas yang meliputi perubahan reformasi kebijakan serta koordinasi layanan rehabilitas sosial di antara kementerian atau lembaga.

Kemensos juga memanfaatkan percepatan digitalisasi dengan membuka website khusus yang bisa diakses di Creativedisabilitiesgallery.com. Situs ini difungsikan sebagai galeri virtual yang memuat produk-produk bernilai ekonomi hasil kreativitas penyandang disabilitas.

 

Tip mendampingi penyandang disabilitas dari WHO

Selain dari pemerintah, pendampingan penyandang disabilitas pun diharapkan datang dari masyarakat sekitar. Terutama dari Anda yang menetap bersama penyandang disabilitas atau tinggal di lingkungan yang berdekatan dengan mereka.

Penyandang disabilitas adalah salah satu kelompok yang rentan terserang virus COVID-19. Maka dari itu, WHO menganjurkan para pendamping atau perawat yang mengurus mereka untuk mengikuti kiat-kiat berikut ini:

  • Rencanakan perawatannya. Susun cara perawatan bersama penyandang disabilitas yang bersangkutan. Tujuannya adalah menjaga kenyamanan dan keselamatan sesuai kebutuhan mereka di masa pandemi seperti sekarang;
  • Rutin membersihkan peralatan. Peralatan penunjang seperti kursi roda, kaki palsu, tongkat putih, dan tongkat penyangga harus dibersihkan secara berkala. Semprotkan juga disinfektan untuk mengurangi risiko penyebaran virus;
  • Simpan kontak pelayanan masyarakat. Simpanlah kontak pelayanan masyarakat yang berhubungan dengan penyandang disabilitas sehingga akan memudahkan Anda saat memerlukan bantuan di waktu-waktu darurat.

Pembangunan fasilitas dan infrastruktur ramah penyandang disabilitas semakin digaungkan untuk mengoptimalkan kebijakan-kebijakan pemerintah. Dengan begitu, penyandang disabilitas bisa lebih mandiri untuk memenuhi kebutuhan dan melewati masa krisis.

 

Comment here